Ridho Allah Tujuan Hidup Manusia

Barangsiapa yang mencari ridla Allah saat manusia tidak suka, maka Allah akan cukupkan dia dari beban manusia.
Ridha Allah Sumber Segala Kenikmatan

daidwijatmiko.com – Dalam hiruk-pikuk kehidupan modern, banyak manusia yang mengejar kesuksesan duniawi: karier cemerlang, kekayaan melimpah, popularitas di media sosial, atau gelar akademik setinggi langit.

Semua pencapaian itu sah dan baik, selama tidak melupakan satu hal paling esensial: tujuan hidup manusia sejatinya adalah untuk mencari ridho Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Allah menegaskan:

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”
(QS. Adz-Dzariyat: 56)

Ayat ini menjadi pengingat bahwa keberadaan manusia di dunia bukanlah tanpa arah. Allah menciptakan kita bukan sekadar untuk makan, bekerja, menikah, lalu mati.

Tujuan utama kita hidup adalah beribadah kepada Allah dan mencari ridho-Nya, menjadikan setiap detik dalam hidup ini sebagai ladang amal menuju akhirat yang kekal.

Sayangnya, nilai-nilai spiritual ini kerap terpinggirkan. Banyak yang hidup tanpa arah, mengikuti arus zaman tanpa tujuan yang hakiki. Mereka lupa bahwa dunia hanyalah tempat ujian. Bahkan, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau seorang musafir.”
(HR. Bukhari)

Artinya, dunia ini bukan tempat tinggal permanen. Kita hanya singgah. Maka, alangkah meruginya jika kita menyia-nyiakan waktu dengan mengejar hal yang tidak bernilai di sisi Allah.

Mencari ridho Allah bukan berarti meninggalkan dunia, tetapi menempatkannya sesuai porsinya. Seorang dokter yang bekerja dengan niat menolong sesama karena Allah, seorang guru yang mengajar dengan ikhlas, bahkan seorang petani yang menanam dengan jujur dan bersyukur—semuanya bisa bernilai ibadah jika diniatkan untuk Allah.

Ridho Allah adalah tujuan tertinggi, karena hanya dengan ridho-Nya, hidup kita akan penuh keberkahan. Bukan hanya sekadar sukses secara materi, tapi juga tenang secara batin, lapang dada, dan tidak mudah goyah oleh ujian hidup.

Menjadikan ridho Allah sebagai tujuan hidup juga memberikan pedoman moral yang kokoh. Kita tidak mudah tergoda oleh jalan pintas, tidak berbuat zalim, tidak menghalalkan segala cara, karena tahu bahwa setiap amal akan dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya.

Akhir kata, mari kita renungkan kembali: untuk apa kita hidup? Apakah semata-mata untuk dunia, ataukah untuk meraih sesuatu yang lebih kekal? Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang menjadikan ridho Allah sebagai arah utama hidup, sehingga dunia kita diberkahi dan akhirat kita diselamatkan.

Kita lihat Qur’an Surah ke 30, Surah Ar Rum ayat 38

فَاٰتِ ذَا الْقُرْبٰى حَقَّهٗ وَالْمِسْكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ لِّلَّذِيْنَ يُرِيْدُوْنَ وَجْهَ اللّٰهِۖ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ۝٣٨

Oleh karena itu, beri kerabat dekat haknya, juga orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridaan Allah. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Pertanyaannya, Cari Pahala Allah atau Ridha Allah?

Kita lihat ayatnya, Qur’an Surah ke 4, Surah An Nisa’ ayat 114.

۞ لَا خَيْرَ فِيْ كَثِيْرٍ مِّنْ نَّجْوٰىهُمْ اِلَّا مَنْ اَمَرَ بِصَدَقَةٍ اَوْ مَعْرُوْفٍ اَوْ اِصْلَاحٍ ۢ بَيْنَ النَّاسِۗ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ ابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِ اللّٰهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيْهِ اَجْرًا عَظِيْمًا ۝١١٤

Tidak ada kebaikan pada banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali (pada pembicaraan rahasia) orang yang menyuruh bersedekah, (berbuat) kebaikan, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Siapa yang berbuat demikian karena mencari rida Allah kelak Kami anugerahkan kepadanya pahala yang sangat besar.

Di ayat ini ..duluan mana antara ridha Allah dengan pahala Allah?

Bersambung!

Berita Terkait

Berita Terkini

Berita Populer