daidwijatmiko.com – Dalam kehidupan bermasyarakat dan berorganisasi, nilai bersatu, kompak, dan ceria bukan sekadar etika sosial, tetapi merupakan ajaran mulia yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah. Hal ini tercermin dalam gerakan dan kegiatan Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) Kecamatan Banjarsari Solo, yang senantiasa menjunjung tinggi semangat ukhuwah dan profesionalisme.
1. Bersatu: Kekuatan dalam Ukhuwah Islamiyah
Allah SWT berfirman:
“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai…”
(QS. Ali Imran: 103)
Ayat ini menegaskan pentingnya persatuan dalam ikatan iman dan semangat kolektif. KKG PAI Banjarsari Solo meneladani pesan ini melalui koordinasi yang kuat antar guru, saling menopang dalam menjalankan tugas mendidik generasi muda, serta menjadikan persatuan sebagai kunci keberhasilan program-program pendidikan.
2. Kompak: Wujud Amal Jama’i
Rasulullah SAW bersabda:
“Mukmin yang satu dengan mukmin yang lain seperti bangunan yang saling menguatkan.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Kekompakan KKG PAI bukan hanya terlihat saat rapat atau acara formal, tetapi juga ketika terjun langsung ke masyarakat dan dalam kegiatan pengembangan diri seperti pelatihan, workshop, dan outbond. Kekompakan ini menjadi modal utama dalam menghadirkan pendidikan agama Islam yang unggul dan membumi.
3. Ceria: Energi Positif dalam Dakwah
Dalam Islam, wajah ceria adalah bentuk sedekah. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah.”
(HR. Tirmidzi)
Guru PAI di bawah naungan KKG Banjarsari Solo selalu menghidupkan suasana positif, penuh semangat dan bahagia dalam setiap pertemuan. Keceriaan ini bukan hal remeh, melainkan spirit dakwah yang menyentuh hati, memudahkan kerja sama, dan membangun suasana yang kondusif untuk belajar dan berkembang.
Penutup: Sinergi Berlandaskan Iman
Semangat bersatu, kompak, dan ceria yang digaungkan oleh KKG PAI Kecamatan Banjarsari Solo sejatinya adalah implementasi dari nilai-nilai Islam. Bukan hanya mempererat ukhuwah, tapi juga menumbuhkan profesionalisme, loyalitas, dan kebahagiaan dalam menjalankan tugas mulia sebagai pendidik.
Semoga kebersamaan ini terus berlanjut, menjadi ladang pahala, dan mendatangkan ridha Allah SWT.
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”
(QS. As-Saff: 4)