daidwijatmiko.com – Laut merupakan salah satu ciptaan Allah yang sangat menakjubkan. Dalam Al-Qur’an, laut disebut berkali-kali sebagai bukti kekuasaan dan rahmat-Nya. Tidak hanya sebagai sumber kehidupan, laut juga menjadi tempat pelajaran, rezeki, dan tanda-tanda kebesaran Allah yang harus direnungkan oleh manusia. Berikut adalah deretan ayat Al-Qur’an dan hadis yang membahas tentang laut.
1. Laut sebagai Tanda Kekuasaan Allah
Surah An-Nahl ayat 14
النَّهْرَ وَالْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا ۖ وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِن فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Terjemah:
“Dan Dialah yang menundukkan laut agar kamu dapat memakan darinya daging yang segar dan mengeluarkan darinya perhiasan yang kamu pakai. Dan kamu melihat kapal-kapal belayar padanya, dan supaya kamu mencari karunia-Nya dan agar kamu bersyukur.”
(QS. An-Nahl: 14)
Penjelasan: Laut ditundukkan Allah agar manusia bisa mendapatkan makanan (ikan), perhiasan (mutiara), dan sarana transportasi.
2. Perbedaan Air Laut dan Air Tawar
Surah Al-Furqan ayat 53
وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَٰذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَّحْجُورًا
Terjemah:
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak dilampaui.”
(QS. Al-Furqan: 53)
Penjelasan: Fenomena pertemuan dua laut dengan sifat yang berbeda merupakan mukjizat ilmiah yang baru dibuktikan dalam ilmu oseanografi modern.
3. Kapal Berlayar di Laut
Surah Yasin ayat 41-42
وَآيَةٌ لَّهُمۡ أَنَّا حَمَلۡنَا ذُرِّيَّتَهُمۡ فِي ٱلۡفُلۡكِ ٱلۡمَشۡحُونِ وَخَلَقۡنَا لَهُم مِّن مِّثۡلِهِۦ مَا يَرۡكَبُونَ
Terjemah:
“Dan suatu tanda (kekuasaan Allah) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam kapal yang penuh muatan, dan Kami ciptakan untuk mereka yang semisal dengan itu apa yang mereka kendarai.”
(QS. Yasin: 41-42)
Penjelasan: Kapal di laut merupakan sarana transportasi penting, yang merupakan karunia dari Allah untuk manusia.
4. Laut sebagai Sumber Makanan
Surah Al-Ma’idah ayat 96
أُحِلَّ لَكُمْ صَيْدُ الْبَحْرِ وَطَعَامُهُ مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِلسَّيَّارَةِ ۖ وَحُرِّمَ عَلَيْكُمْ صَيْدُ الْبَرِّ مَا دُمْتُمْ حُرُمًا ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
Terjemah:
“Dihalalkan bagimu (memakan) hewan buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu dan bagi orang-orang dalam perjalanan…”
(QS. Al-Ma’idah: 96)
Penjelasan: Allah menjadikan laut sebagai sumber pangan halal bagi manusia.
Laut dalam Hadis Nabi Muhammad ﷺ
1. Air Laut Suci dan Halal Dimakan
حديث النبي ﷺ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ عَنْ الْبَحْرِ، فَقَالَ: “هُوَ الطَّهُورُ مَاؤُهُ، الْحِلُّ مَيْتَتُهُ”
Terjemah:
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Rasulullah ﷺ ditanya tentang air laut. Maka beliau bersabda:
“Airnya suci dan bangkainya halal.”
(HR. Abu Daud No. 83, Tirmidzi, dan disahihkan oleh Imam Ahmad)
Penjelasan: Air laut bisa digunakan untuk bersuci (wudhu) dan bangkai hewan laut seperti ikan halal dimakan.
2. Keutamaan Orang yang Meninggal di Laut
حديث النبي ﷺ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ:
“الْغَرِيقُ شَهِيدٌ”
Terjemah:
Rasulullah ﷺ bersabda: “Orang yang tenggelam (di laut) adalah syahid.”
(HR. Muslim)
Penjelasan: Orang yang meninggal karena tenggelam termasuk syuhada, jika ia beriman dan niatnya benar.
Kesimpulan
Laut dalam pandangan Islam bukan hanya sumber daya alam, tetapi juga merupakan ayat (tanda) kebesaran Allah. Laut memberikan manfaat luar biasa bagi kehidupan manusia, baik dari sisi ekonomi, spiritual, maupun ilmiah. Maka, sudah selayaknya kita sebagai manusia bersyukur dan menjaga laut dari kerusakan.