Keliling Dunia dalam Sehari Siap Jadi Primadona oleh KKG PAI Kecamatan Banjarsari Solo

Semangat inilah yang menjadi ruh dari kegiatan traveling edukatif dan religius yang dilakukan oleh KKG PAI Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, saat mengunjungi destinasi wisata tematik PICTNIQ Jogja di Gunungkidul.
PICTNIQ Jogja menawarkan beragam daya tarik yang membuatnya menjadi destinasi wisata unggulan di Yogyakarta

Gunungkidul, Jogja, daidwijatmiko.com — Alam semesta adalah ayat-ayat Allah yang terbentang. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berkali-kali memerintahkan manusia untuk berjalan di muka bumi sebagai sarana mengenal ciptaan-Nya, merenungkan kebesaran-Nya, dan mengambil pelajaran dari sejarah umat terdahulu. Salah satunya terdapat dalam Surah Al-Mulk ayat 15: “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya…”

Semangat inilah yang menjadi ruh dari kegiatan traveling edukatif dan religius yang dilakukan oleh KKG PAI Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, saat mengunjungi destinasi wisata tematik PICTNIQ Jogja di Gunungkidul. Tempat ini dikenal sebagai salah satu wisata baru kekinian, yang menyuguhkan sensasi “keliling dunia dalam sehari.”

PICTNIQ: Menyapa Dunia, Menyadari Kebesaran-Nya
Berada hanya sekitar 45 menit dari pusat Kota Jogja, PICTNIQ Gunungkidul menawarkan pengalaman luar biasa: pengunjung bisa berfoto dan merasakan atmosfer berbagai ikon dunia seperti Menara Eiffel, Ka’bah, Piramida Mesir, hingga bangunan-bangunan bergaya Jepang dan Korea. Semua ini dikemas dalam satu kawasan yang instagramable, edukatif, dan sarat makna reflektif.

Bagi para guru PAI, perjalanan ini bukan sekadar wisata, melainkan perjalanan hati. “Ketika melihat miniatur dunia, kami merasa kecil di hadapan ciptaan-Nya. Ini membangkitkan rasa syukur dan semangat dakwah melalui pendidikan,” ujar salah satu peserta kegiatan.

Traveling: Perintah Ilahiyah untuk Merenung dan Belajar
Islam tidak hanya menganjurkan ibadah ritual, tetapi juga perjalanan untuk berpikir. Dalam Surah Al-Ankabut ayat 20, Allah berfirman:
“Katakanlah: Berjalanlah di muka bumi, dan perhatikanlah bagaimana Allah memulai penciptaan…”

Kegiatan KKG PAI ini menjadi salah satu bentuk pengamalan nyata ayat tersebut. Dengan mengunjungi tempat wisata yang edukatif, para guru bisa menyerap wawasan lintas budaya, memperkaya pendekatan dalam mengajar, serta mempererat ukhuwah melalui pengalaman bersama.

Wisata Halal, Edukatif, dan Islami
Keunikan PICTNIQ juga terletak pada nuansa yang bersahabat dengan wisata keluarga muslim. Tidak hanya ramah anak, tempat ini juga menyediakan fasilitas yang mendukung aktivitas spiritual, seperti musala, area hijau yang sejuk, serta spot-spot yang dapat dijadikan refleksi nilai-nilai Islami.

Kunjungan ini juga menjadi inspirasi agar destinasi wisata yang berkembang tidak hanya mengejar aspek hiburan, tetapi juga membangun nilai dan karakter umat, terutama bagi pendidik dan peserta didik di era modern.

Menuju Generasi Guru PAI yang Dinamis
Melalui kegiatan ini, KKG PAI Banjarsari Surakarta menunjukkan bahwa guru bukan hanya pengajar di kelas, tetapi juga pengembara ilmu yang haus akan pengalaman baru. Dengan menjadikan traveling sebagai sarana tadabbur alam dan budaya, para guru semakin siap mencetak generasi Islami yang mencintai ilmu, memahami toleransi budaya, dan mencintai ciptaan Allah.

PICTNIQ Jogja kini tak hanya jadi destinasi, tapi juga media refleksi spiritual dan pembelajaran. Siap menjadi primadona baru di Gunungkidul, tempat ini telah membuktikan bahwa traveling bisa menjadi ibadah, jika niat dan tujuannya benar. Sebagaimana sabda Nabi: “Barang siapa yang keluar untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah sampai ia kembali.” (HR. Tirmidzi)

Dan begitulah KKG PAI Banjarsari, menempuh perjalanan bukan sekadar wisata, tapi juga perjalanan ruhani mencari ridha Ilahi.

 

 

Berita Terkait

Berita Terkini

Berita Populer