Solo, daidwijatmiko.com — Dalam rangka menumbuhkan kecintaan dan kedekatan umat Islam terhadap Al-Qur’an, sebuah inisiatif edukatif dan spiritual bertajuk “Gerakan 7M Al-Qur’an” terus digaungkan di berbagai kalangan masyarakat, khususnya di lingkungan pendidikan dan masjid.
Gerakan ini merangkum tujuh langkah penting dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an, yakni: Meyakini, Membaca, Mempelajari, Memahami, Mengamalkan, Mensyiarkan, dan Melestarikan.
“Gerakan ini bukan sekadar slogan, tapi sebuah panduan nyata agar umat Islam kembali menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber nilai dan petunjuk dalam kehidupan,” ujar Ustaz Dwi Jatmiko, salah satu pegiat dakwah yang turut menginisiasi kampanye ini.
Tujuh M yang Membangun Peradaban Qur’ani
Meyakini bahwa Al-Qur’an adalah kalamullah yang sempurna, tidak ada keraguan di dalamnya (QS. Al-Baqarah: 2).
Membaca Al-Qur’an secara rutin dengan tartil, sebagaimana firman Allah: “Bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan” (QS. Al-Muzzammil: 4).
Mempelajari ilmu tajwid, tafsir, dan konteks ayat agar tak sekadar bacaan lisan, namun juga ilmu yang menyentuh hati.
Memahami makna dan pesan-pesan dalam Al-Qur’an agar mampu meresap dalam kehidupan sehari-hari.
Mengamalkan setiap ajaran dan perintah dalam Al-Qur’an sebagai bentuk iman yang hidup.
Mensyiarkan nilai-nilai Al-Qur’an melalui media, dakwah, maupun keteladanan sosial.
Melestarikan Al-Qur’an dalam keluarga, masyarakat, dan lembaga pendidikan agar tetap menjadi warisan berharga sepanjang zaman.
Penerangan dalam Gelapnya Zaman
Dalam gambar yang beredar di media sosial, tampak suasana hangat sebuah mushaf Al-Qur’an yang diterangi cahaya lampu minyak. Gambar tersebut menjadi simbol bahwa Al-Qur’an adalah penerang dalam gelapnya zaman.
“Di era digital yang penuh distraksi, gerakan seperti 7M ini menjadi penting agar generasi muda tetap punya pegangan hidup yang kokoh,” tambah Ustaz Dwi.
Melalui gerakan ini, diharapkan umat Islam tak hanya berhenti pada membaca, namun mampu membawa cahaya Al-Qur’an dalam setiap aspek kehidupan—menjadikannya bukan sekadar kitab bacaan, tapi pedoman menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.