Dzulhijjah Bulan Kemanusiaan

Anda bisa mendengarkan program ini melalui stasiun RRI Pro 1 Surakarta, baik melalui frekuensi AM 972 kHz dan FM 101 MHz, maupun melalui aplikasi RRI PLAYGO dan RRI NET untuk siaran langsung (streaming)
"Siraman Rohani Islam" di RRI Surakarta adalah program siaran keagamaan yang diselenggarakan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) di Surakarta

daidwijatmiko.com – Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang sangat dimuliakan dalam Islam. Bulan ini dikenal sebagai Al-Asyhur Al-Hurum, yaitu bulan yang memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk memperbanyak amal ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Selain dimensi spiritualnya yang kuat, ibadah di bulan ini juga mengandung nilai-nilai humanisme yang sangat penting, seperti semangat berbagi, kepedulian sosial, dan penguatan hubungan antar sesama manusia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), humanisme adalah aliran yang bertujuan menghidupkan rasa perikemanusiaan dan mencita-citakan pergaulan hidup yang lebih baik.

Dalam konteks Islam, nilai-nilai humanisme ini terwujud dalam ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablum minallah), yaitu hubungan manusia dengan Allah. Melainkan juga horizontal (hablum minannas), yaitu hubungan antar sesama manusia.

Di bulan Dzulhijjah, nilai-nilai kemanusiaan ini sangat jelas terlihat melalui dua ibadah utama, yaitu ibadah kurban dan ibadah haji.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ، كَذَلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوْا اللّٰهَ عَلى مَا هَدَىكُمْ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِيْنَ

Artinya: “Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaanmu. Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang muhsin.” (Q.S. Al-Hajj: 37)

Rasulullah SAW dalam khutbah di Arafah membacakan Surat Al-Hujurat Ayat 13:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْناكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثى وَجَعَلْناكُمْ شُعُوبًا وَقَبائِلَ لِتَعارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.” (Q.S. Al-Hujurat: 13)

Dalam salah satu hadits, Nabi Muhammad SAW juga menegaskan bahwa tidak ada keutamaan seseorang atas yang lain kecuali karena ketakwaannya:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّ رَبَّكُمْ وَاحِدٌ، وَإِنَّ أَبَاكُمْ وَاحِدٌ، أَلَا لَا فَضْلَ لِعَرَبِيٍّ عَلَى أَعْجَمِيٍّ، وَلَا لِأَعْجَمِيٍّ عَلَى عَرَبِيٍّ، وَلَا لِأَحْمَرَ عَلَى أَسْوَدَ، وَلَا أَسْوَدَ عَلَى أَحْمَرَ إِلَّا بِالتَّقْوَى

Artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya Tuhan kalian satu, dan nenek moyang kalian satu. Ketahuilah, tidak ada keutamaan Arab atas non-Arab, tidak pula non-Arab atas Arab, tidak pula orang berkulit merah atas yang hitam, atau sebaliknya, kecuali karena ketakwaan.” (H.R. Al-Baihaqi).

Dalam bulan Dzulhijjah, semua doa akan dikabulkan oleh Allah. Maka Allah mengabadikan kemuliaan sepuluh hari Dzulhijjah dalam Al Qur’an:

وَالْفَجْرِ، وَلَيَالٍ عَشْرٍ
“Demi fajar. Dan malam yang sepuluh.” (QS. Al Fajr: 1-2).

Jangan Hanya Sekadar Bergelar ‘Pak Haji’ dan ‘Bu Haji’

“Pak Haji dan bu Hajjah” sejatinya adalah gelar tanggung jawab, bukan hanya gelar sosial. Ia menuntut pemiliknya untuk menjadi teladan. Bukan hanya dalam berbusana, tapi juga dalam bersikap. Bukan hanya pada ibadah ritual , tapi juga ibadah sosial

Sedikit goresan pena menyambut kedatangan pak haji dan bu’ Haji dari tanah Suci.

Berita Terkait

Berita Terkini

Berita Populer