Digitalisasi Pendidikan via Integrasi Platform

Digitalisasi pendidikan telah menjadi tren global yang memberikan dampak signifikan dalam upaya meningkatkan mutu sekolah.
Digitalisasi Pendidikan Mendorong Peningkatan Daya Saing

daidwijatmiko.com – Kita dan kami sedang menuju era Society 5.0, era yang merupakan bentuk ke 5 dari perkembangan industri yang akan memudahkan kehidupan manusia untuk berinteraksi dan bertransisi ke era digital.

Dengan demikian, pemanfaatan teknologi digital untuk setiap aspek kehidupan terutama sektor Pendidikan sangat dibutuhkan karena akan mencerminkan tingkat daya saing suatu negara.

Dalam hal ini, peran serta guru, pimpinan sekolah ataupun pengelola Lembaga Pendidikan akan sangat berperan dalam upaya mewujudkan digitalisasi Pendidikan di Indonesia.

Benih-benih digitalisasi mendorong terobosan berkemajuan di Indonesia dan inspirasi dunia. Menurut (Syafiie, 2016) perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menawarkan solusi untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik yang lebih berbasis pada good governance.

Jadi, yang ditaburkan dan ditanam melalui integrasi platform merupakan warisan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), Nadiem Makarim. Hal tersebut ditandai dengan adanya capaian program SIPLah, Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) dan MARKAS, Rapor Pendidikan, dan Platform Merdeka Mengajar (Kemendikbud, 2023).

Terlebih, manfaat platform Merdeka Mengajar, yang dibangun untuk menunjang implementasi kurikulum Merdeka agar dapat membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman tentang kurikulum Merdeka.

Platform ini juga disediakan untuk menjadi sahabat penggerak bagi pendidik dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya. Pembelajaran pada siswa harus berpusat pada siswa dan sesuai dengan zamannya. Hal ini sesuai dengan pesan Ali bin Abu Thalib, “Didiklah anak sesuai dengan zamannya karena mereka hidup pada zamannya bukan pada zamanmu.”

Itu berarti dengan menggabungkan kemajuan teknologi dan platform digital, tercipta peluang besar untuk mempercepat efektivitas dan jangkauan inisiatif reformasi pendidikan yang akan menjadikan lanskap pendidikan lebih inklusif dan efisien (Kemendikbud, 2023).

Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, pendidik dituntut untuk memahami perangkat teknologi dalam mendukung proses pembelajaran jarak jauh atau daring seperti Whatsapp group, Google, Classroom, email, Telegram, Zoom, Google Form, Google Meet, Microsoft Word, Microsoft Powerpoint, dan lainnya.

Hadirnya teknologi dalam dunia pendidikan senapas dan punya ruh sesuai semboyan Ki Hadjar Dewantara, “Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani,” (di depan memberi tauladan, di tengah memberi inspirasi, di belakang memberi dorongan), dikumandangkan dan direvitalisasi kembali, disematkan bersama gerakan Kurikulum Merdeka. Terobosan besar dalam transformasi sektor pendidikan ini layak dijadikan sebuah inspirasi dan legacy untuk program pemerintahan selanjutnya. Teknologi mendukung lompatan kemajuan pendidikan.

Seperti, platform Merdeka Mengajar dibuat sebagai tanggapan terhadap kebutuhan mendesak akan pembaharuan pendidikan. Platform ini sangat penting untuk pendidik, karena membantu mereka meningkatkan kemampuan profesional mereka dan menerapkan metode pengajaran yang lebih kreatif dan efektif, yang secara langsung berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan (Febrianti et al., 2023; Sa’diyah & Yunizul, 2023).

Kemampuannya untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam pendidikan, memberikan akses kepada guru pada sumber daya terkini adalah salah satu aspek utama Merdeka Mengajar. Ini menjadi penting di pendidikan Indonesia era Mas Menteri, yang terus berusaha meningkatkan kualitas pembelajaran dan standar.

Platform ini memungkinkan pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas tinggi dengan mendorong diskusi dan kerja sama antara pendidik. Ini membuat Merdeka Mengajar menjadi fenomena penting terhadap transformasi pendidikan di Indonesia (Hakim & Hasan, 2019; Suhadha et al., 2023; Taridala & Anwar, 2023).

Hadirnya teknologi yang masuk dalam dunia pendidikan mendorong sekolah dari Sabang sampai Merauke. Dari Miangas sampai Pulau Rote untuk mengoptimalkan internet, tentunya pendidik dapat memanfaatkan kondisi ini dengan melaksanakan proses belajar mengajar melalui media pembelajaran digital dengan bantuan tablet ataupun laptop.

Pendidik dan peserta didik bisa mengakses atau mengeksplorasi materi yang diajarkan, seperti melalui platform media sosial Youtube, situs pembelajaran online Zenius, RuangGuru, Quipper School, Wardwall, Canva, Google sites, Google Form dan yang lain (Amaluddin & Machali, 2022). Hal ini memberikan pengalaman tersendiri bagi peserta didik untuk bisa belajar mandiri.

Karena itu, Platform Merdeka Mengajar (PMM) adalah solusi pemberdayaan dan peningkatan kompetensi terpadu bagi pendidik dan kepala sekolah. Platform ini mendukung implementasi Kurikulum Merdeka dan menawarkan beragam fitur, yaitu pembelajaran mandiri melalui pelatihan yang dapat diakses kapan pun, referensi modul pengajaran, serta kumpulan konten dan webinar yang mendorong aktivitas dan keterlibatan komunitas. Platform PMM memasukkan lebih banyak atribut komunitas dan fitur interaktif yang dapat digunakan oleh tenaga pendidik.

PMM telah membumi dan bertransformasi menjadi ekosistem yang mampu memenuhi kebutuhan pengguna. Popularitas platform PMM di kalangan pengguna telah jauh meningkat. Hal tersebut menunjukkan bahwa selaras dengan prinsip yang berpusat pada pengguna, kini para tenaga pendidik sudah mampu menggunakan platform berbasis teknologi ini dengan baik.

Selanjutnya, rapor pendidikan menampilkan hasil asesmen sekolah dalam bentuk indikator pembelajaran utama, disertai analisis akar permasalahan, perencanaan sekolah, dan rekomendasi perbaikan kepada kepala sekolah. Hasil tersebut, mendorong pengambilan keputusan berbasis data untuk merencanakan pendidikan tahun berikutnya. Platform ini tentu sangat membantu dan memudahkan pekerjaan guru dalam mengevaluasi peserta didik.

Bahkan, Kemendikbud-ristek terdepan dalam digitalisasi ARKAS. ARKAS menawarkan proses penganggaran, perencanaan, dan pelaporan dana pemerintah yang efisien yang berkelanjutan, ada jejak digitalnya. Sistem tersebut paling baik digunakan bersama dengan SIPLah, platform pengadaan yang menghubungkan sekolah dengan sejumlah mitra e-commerce (Kemendikbud, 2023).

Dengan hadirnya platform ini, sekolah tak lagi bergelut soal administrasi maupun perencanaan, sebab pemerintah telah mempermudah persoalan ini lewat platform yang ada dan berbasis teknologi serta tentu dapat diakses di mana pun dan kapan pun, tinggal menyentuh dua jari ataupun satu jari.

Insya Allah Indonesia Maju, Nusantara baru, integrasi platform dalam ekosistem teknologi Kemendikbud-Ristek telah membantu sekolah dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang berkemajuan dan berkeunggulan. Salam Merdeka, tergerak, bergerak, dan menggerakkan!

Berita Terkait

Berita Terkini

Berita Populer