Belajar Analisis Risiko Dampak Akun Google Terhadap Pengguna

Penggunaan media internet juga salah satu bagian dari revolusi industry 4.0. Setelah kita manusia mengalami revolusi industri 3.0 pada awal tahun 1960an, sekarang kita memasuki revolusi industri 4.0.
Search Engine adalah mesin pencari yang merupakan salah satu sumber daya yang digunakan oleh internet

daidwijatmiko.com – Di era modern semuanya serba praktis dan cepat, hal tersebut disebabkan semakin mutakhirnya teknologi yang ada di sekitar kita.

Pada zaman dahulu sebelum manusia mengenal kabel telpon, untuk menyampaikan sebuah pesan untuk orang lain harus menggunakan jasa
pos, namun ketika manusia menemukan telpon jarak dan waktu dapat dipangkas. Mendapatkan sebuah informasi di era modern semakin mudah,mengingat pencarian dan penggunaan infromasi sendiri merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia.

Mencari dan mengggunakan informasi adalah bagian tetap dalam kehidupan manusia. Seperti kebanyakan Generasi Z mencari informasi yang dibutuhkannya tanpa membuang banyak waktu, mereka mencari informasi yang dibutuhkannya dengan menggunakan media internet.

Internet merupakan salah satu nikmat dan kemajuan teknologi informasi yang luar biasa di zaman modern. Ia bagaikan “pedang bermata dua” yang dapat membawa manfaat besar jika digunakan dengan bijak, namun bisa menjadi mudharat jika disalahgunakan. Dalam pandangan Islam, tidak ada istilah “internet” secara eksplisit dalam Al-Qur’an maupun Hadis, namun prinsip-prinsip penggunaannya sangat dijelaskan melalui nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam.

1. Internet Sebagai Sarana Ilmu dan Dakwah
Islam sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Internet dapat menjadi sarana untuk menuntut ilmu dan menyebarkan dakwah.

📖 Firman Allah:

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ
“Katakanlah: Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” (QS. Az-Zumar: 9)

Hadis Nabi ﷺ juga menegaskan pentingnya ilmu:

‏مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Internet yang digunakan untuk membaca Al-Qur’an, mendengarkan ceramah, belajar ilmu agama, atau mengajar, merupakan bentuk ibadah yang sangat dianjurkan.

2. Menjaga Etika dan Akhlak di Dunia Maya
Allah memerintahkan umat Islam untuk berkata yang baik dan menjaga lisan, termasuk dalam tulisan atau unggahan di internet.

📖 Firman Allah:

وَقُلْ لِعِبَادِي يَقُولُوا الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik.” (QS. Al-Isra’: 53)

Rasulullah ﷺ bersabda:

‏مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Etika ini penting untuk menghindari fitnah, hoaks, ghibah (menggunjing), dan namimah (adu domba) di media sosial.

3. Menghindari Konten yang Haram
Internet memiliki banyak konten yang tidak sesuai dengan syariat Islam seperti pornografi, perjudian online, dan konten kekerasan.

📖 Firman Allah:

قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ
“Katakanlah: Sesungguhnya Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.” (QS. Al-A’raf: 33)

Rasulullah ﷺ juga bersabda:

‏الْعَيْنَانِ تَزْنِيَانِ وَزِنَاهُمَا النَّظَرُ
“Kedua mata juga berzina dan zinanya adalah melihat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Karena itu, muslim hendaknya menjauh dari situs atau konten yang merusak hati dan iman.

4. Internet dan Amanah Informasi
Setiap informasi di internet harus disikapi dengan kritis dan bijak, serta tidak menyebarkan informasi sebelum memverifikasinya.

📖 Firman Allah:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا
“Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kalian seorang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti.” (QS. Al-Hujurat: 6)

Ini adalah prinsip tabayyun (klarifikasi) yang sangat penting dalam era informasi digital.

Penutup
Internet bukanlah musuh, tetapi ia adalah alat. Dalam perspektif Islam, internet bisa menjadi ladang amal atau sebaliknya ladang dosa, tergantung bagaimana kita menggunakannya. Maka, seorang Muslim hendaknya:

Menggunakan internet untuk kebaikan dan dakwah.

Menjaga akhlak dan sopan santun digital.

Menjauhi hal yang haram dan merusak.

Menyaring informasi sebelum menyebarkannya.

Dengan menjadikan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai pedoman, internet akan menjadi sarana yang memberkahi kehidupan dunia dan akhirat.

Berita Terkait

Berita Terkini

Berita Populer