Perkaderan Muhammadiyah pada dasarnya adalah sebuah proses pembelajaran dalam rangka pengembangan kepribadian kader agar memiliki kompetensi seperti yang digambarkan dalam profil kader Muhammadiyah. Lalu apa yang dimaksud dengan belajar? Belajar adalah upaya yang dilakukan seseorang secara sadar yang menghasilkan perubahan tingkah laku (behavioral change) sebagai hasil interaksinya dengan lingkungan. Pola tingkah laku yang terjadi akibat belajar dapat dilihat dalam bentuk perbuatan, reaksi dan sikap secara mental dan fisik .
Perubahan tingkah laku yang terjadi itu memiliki karakteristik: (1) perubahan terjadi secara sadar, (2) perubahan hasil belajar bersifat sinambung dan fungsional, (3) tidak bersifat sementara, (4) bersifat positif dan aktif, (5) memiliki arah dan tujuan, dan (6) mencakup seluruh aspek perubahan tingkah laku, yaitu pengetahuan, sikap, dan perbuatan. Proses belajar dapat dilakukan oleh siapa saja. Namun adalah menjadi kewajiban generasi awal yang telah memiliki kompetensi lebih dahulu untuk menyediakan ruang, waktu dan fasilitas agar terjadi proses belajar pada generasi penerusnya agar terjadi optimalisasi hasil belajar melalui cara-cara yang dirancang dan difasilitasinya.Itulah yang
dimaksud dengan pembelajaran.
Jadi pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar seseorang, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian internal yang berlangsung di dalam pembelajaran. Pengaturan peristiwa pembelajaran dilakukan secara seksama dengan maksud agar terjadi proses belajar dan membuatnya berhasil guna. Oleh karena itu pembelajaran perlu dirancang dan ditetapkan tujuannya sebelum dilaksanakan serta dikendalikan pelaksanaannya.
Perkaderan yang berlangsung di dalam Majelis Pendidikan Kader Muhammadiyah merupakan pembelajaran yang diarahkan pada tujuan perkaderan.Untuk mencapai tujuan tersebut maka disusunlah kurikulum perkaderan sebagai sarana yang membawa segala kegiatan pembelajaran kepada tujuan perkaderan.Kurikulum perkaderan Muhammadiyah yang berbasis kompetensi berorientasi kepada kemampuan yang perlu dikuasai oleh peserta perkaderan sebagai tujuan perkaderan
Pedoman Pelaksanaan Perkaderan Muhammadiyah. Rancangan pembelajaran kader yang berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang dilakukan dengan orientasi pencapaian kompetensi peserta perkaderan. Sehingga muara akhir hasil pembelajaran adalah meningkatnya kompetensi peserta perkaderan yang dapat diukur dalam pola sikap, pengetahuan, dan keterampilannya.
