5 Prinsip Mudah Menulis Berita ala Jurnalistik

Menulis berita bukan sekadar menyusun kata, tetapi menyampaikan fakta secara akurat, lugas, dan menarik bagi pembaca
Beberapa tips menulis konten yang bisa kita adopsi dari daidwijatmiko.com

daidwijatmiko.com – Menulis berita bukan sekadar menyusun kata, tetapi menyampaikan fakta secara akurat, lugas, dan menarik bagi pembaca. Dalam dunia jurnalistik, terdapat prinsip-prinsip dasar yang wajib dipahami agar tulisan memenuhi standar profesional dan dipercaya publik. Berikut lima prinsip mudah yang bisa diterapkan oleh siapa saja yang ingin belajar menulis berita ala jurnalis:

1. Berpijak pada Fakta
Prinsip paling utama dalam jurnalistik adalah fakta. Berita bukan opini atau imajinasi. Penulis berita harus memastikan setiap informasi yang disampaikan benar, dapat diverifikasi, dan berasal dari sumber yang terpercaya. Hindari menyebarkan rumor atau informasi yang belum terbukti kebenarannya.

Contoh: Alih-alih menulis “Banjir diduga akibat ritual gaib,” lebih tepat menulis “Banjir terjadi setelah hujan deras selama tiga jam, menurut data BMKG.”

2. Menggunakan Rumus 5W + 1H
Dalam setiap berita, penulis harus menjawab enam pertanyaan dasar: What (Apa), Who (Siapa), When (Kapan), Where (Di mana), Why (Mengapa), dan How (Bagaimana). Rumus ini membantu berita menjadi informatif dan lengkap.

Contoh: “Kebakaran terjadi (what) di Pasar Klewer (where) pada pukul 03.00 dini hari (when), melibatkan 10 kios (who), diduga akibat korsleting listrik (why), dan api berhasil dipadamkan oleh 4 unit damkar dalam dua jam (how).”

3. Penting di Awal, Detail di Tengah
Jurnalisme menganut gaya piramida terbalik: informasi paling penting diletakkan di awal, sedangkan rincian dan penjelasan tambahan ada di paragraf berikutnya. Ini membantu pembaca mendapatkan inti berita dengan cepat.

Pembuka berita harus padat dan langsung pada inti. Hindari kalimat pembuka yang bertele-tele.

4. Bahasa Singkat, Jelas, dan Netral
Berita ditulis dengan bahasa yang ringkas, mudah dipahami, serta bebas dari opini pribadi. Hindari penggunaan kata-kata yang bombastis, provokatif, atau bias. Kalimat harus aktif, sederhana, dan lugas.

Contoh kalimat netral: “Pemerintah menetapkan kebijakan baru soal transportasi.”
Hindari: “Kebijakan aneh kembali dibuat oleh pemerintah.”

5. Verifikasi dan Konfirmasi
Sebelum berita dipublikasikan, pastikan semua data telah diverifikasi. Jika menyebutkan nama, angka, atau kutipan, pastikan sumbernya valid. Jika ada dua pihak atau lebih yang terlibat dalam suatu peristiwa, beri ruang bagi semua pihak untuk menyampaikan klarifikasi.

Prinsip ini juga menjaga etika jurnalistik dan mencegah berita hoaks.

Penutup
Menulis berita adalah keterampilan yang bisa dipelajari oleh siapa saja. Dengan memegang lima prinsip di atas—fakta, 5W+1H, struktur piramida terbalik, bahasa yang lugas, serta verifikasi—kita dapat menulis berita yang tidak hanya informatif, tapi juga kredibel. Ingat, tanggung jawab jurnalis adalah pada kebenaran dan kepentingan publik.

Berita Terkait

Berita Terkini

Berita Populer